burung - burung bertebaran





















































date, hour and day

ELDO TOBING

kursor bintang berjatuhan

energy saving

Guest Book

Kamis, 23 Desember 2010

Liberalisme dan Neoliberalisme

Liberalisme atau liberal merupakan sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama dan mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Liberal diciptakan oleh golongan intelektual yang digerakkan oleh keresahan ilmiah dan artistik umum pada zaman itu, kemudian disambut oleh golongan pedagang dan industri, Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberal yaitu yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya.
Asumsi dasar dari paham liberal yaitu kaum liberal percaya bahwa seluruh umat manusia adalah makhluk rasional dan menilai kebebasan individu diatas segala-galanya, liberal merupakan suatu perspektif yang percaya kepada kemampuan umat manusia dalam pemecahan masalah yang terlihat sulit melalui tindakan kolektif, liberalisme berpandangan positif tentang karakteristik manusia, kaum liberal menentang pembagian wilayah domestic dan internasional serta menekankan kemungkinan bagi agensi manusia untuk menekan perubahan. Liberalisme memandang sistem internasional sebagai proses interaksi yang dilakukan oleh berbagai aktor yang didalamnya saling berbagi peraturan umum dan identitas. Pandangan terhadap negara tidak seperti realis yang menganggap bahwa negara merupakan aktor utama, negara bagi kaum liberal hanya menjadi fasilitator bagi aktor utama yaitu individu.
Pandangan liberal terhadap keamanan dan perdamaian ialah sesuatu yang positif karena prinsip liberal yaitu menyelesaikan masalah dengan berembuk atau kompromi, memperhatikan actor non-negara serta menyandarkan pada hak dan kewajiban hukum internasional sehingga terjadinya pergantian dari balance of power menjadi collective security yang menghendaki negara mengurangi kesiagaan militer dan menyandarkan pada kemampuan militer gabungan dari masyarakat dunia. Kaum liberal juga menyatakan bahwa perdamaian hanya bisa terjamin jika sumber – sumber konflik dapat diselesaikan sehingga terbentuknya suatu stabilitas internasional.
Neoliberalisme atau liberalisme baru merupakan sebuah fenomena sosial-politik yang biasanya ditujukan kepada sekelompok penguasa dan intelektual di Barat yang mendukung dan ingin menghidupkan kembali gagasan-gagasan liberalisme klasik. Neoliberalisme sering dianggap sebagai pendukung pasar bebas, ekspansi modal dan globalisasi. Neoliberalisme bertujuan mengembalikan kepercayaan pada kekuasaan pasar atau perdagangan bebas (pasar bebas), dengan pembenaran mengacu pada kebebasan maksudnya tidak adanya hambatan yang diterapkan pemerintah dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda karena dapat mengurangi efisiensi ekonomi disebabkan masyarakat tidak dapat mengambil keuntungan dari produktivitas negara lain. Neoliberalisme juga mengacu pada filosofi ekonomi-politik yang mengurangi atau menolak campur tangan pemerintah dalam ekonomi domestik. pembatasan yang sedikit terhadap perilaku bisnis dan hak-hak milik pribadi. Dalam kebijakan luar negeri, neoliberalisme erat kaitannya dengan pembukaan pasar luar negeri melalui cara-cara politis, menggunakan tekanan ekonomi, diplomasi, dan/atau intervensi militer.
Ada beberapa persamaan antara liberal dan neoliberal yaitu sama - sama mengutamakan hak-hak individu/pribadi tanpa adanya aturan administratif yang menghambat aktivitas individu dalam mensejahterakan dirinya, sama-sama menolak kekuasaan yang otoriter yang mengekang individu dan desentralisasi, meskipun demikian ada perbedaan diantara kedua perspektif ini seperti wacana politik liberal tentang sosial demokrat dengan argumen, “kesejahteraan”, sedangkan neoliberal wacana politiknya sosial ekonomis kapitalis dengan argumen “privatisasi aktivitas ekonomi, kemudian liberal masih mengakui peran kerajaan/pemerintah dalam arti: sistem kerajaan harus melindungi hak-hak semua rakyat secara adil, bijak dan seksama, sedangkan neoliberal sama sekali menolak campur tangan pemerintah, bahkan mereka menghendaki segala macam fasilitas umum seharusnya di swastanisasikan.
Setiap perspektif ini mempunyai pandangan tersendiri mengenai individu, pemerintah sampai sistem internasional, kemudian muncullah kritikan terhadap kedua perspektif ini seperti liberal yang dikritik para kritikus yang berpendapat bahwa berlangsungnya pasar bebas dan kepemilikan pribadi atas kekayaan dan sumber daya mengakibatkan pemusatan kekayaan hanya bagi sekelompok kecil orang. Sedangkan neoliberalisme dianggap sebagai globalisme yang tak bertanggungjawab terjadap nasib rakyat jelata, rakyat miskin karena membuka kesempatan bagi kaum kaya untuk mengeksploitasi negara-negara berkembang secara “halus” namun sangat menyakitkan. Itu sebabnya Jeffrey Sachs dalam bukunya yang berjudul The End of Proverty selalu menuntut agar negara-negara maju dan kaya menyediakan bantuan untuk membantu negara-negara miskin, menurutnya globalisasi (neoliberalisme) sudah bagus, namun yang perlu dibenahi adalah kebijakan publik negara-negara juga campur tangan pemerintah itu perlu diadakan, jangan hanya sektor privat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar