burung - burung bertebaran





















































date, hour and day

ELDO TOBING

kursor bintang berjatuhan

energy saving

Guest Book

Selasa, 05 April 2011

Nasionalisasi Bolivia

Evo Morales telah melakukan nasionalisasi industry minyak dan gas di Bolivia dari perusahaan asing pada 2006 setelah permintaan dari rakyatnya dan memenuhi janji utama pada masa kampanyenya. Tindakan dilakukan dengan renegosiasi atas seluruh kontrak karya pertambangan. Lain dan akan ada kompensasi terhadap korporasi asing bila Bolivia terpaksa melakukan nasionalisasi. Pada 1 Mei 2006 dekrit Presiden Nomor 28701 tentang nasionalisasi industri migas diterbitkan. Hal ini berdampak pada dicapainya rate dari pajak dan royalti 50-80% dengan 44 kontrak baru dengan 12 perusahaan yang berbeda. Akibat dari nasionalisasi ini, Bolivia meraup dua miliar dollar AS pada 2007, dan empat miliar dollar AS per tahun pada tahun-tahun berikutnya. Bolivia juga menerima $1,6 Miliar dari penjualan gas, pajak dan royalti pada 2006, meningkat 40% dari tahun sebelumnya yang sebesar $600 juta . Hasil penerimaan ini dialokasikan untuk pelayanan publik seperti peningkatan pendidikan anak – anak.
Menurut saya, tindakan nasionalisasi yang dilakukan oleh Evo Morales sudah tepat, dikarenakan penerimaan yang diperoleh oleh Bolivia meningkat dan akhirnya berdampak pula pada penurunan angka kemiskinan dimana sebelumnya dua pertiga masyarakat Bolivia hidup dalam kemiskinan dan setengahnya berpendapatan kurang dari 1 dollar per hari. Tindakan nasionalisasi ini juga mengurangi eksploitasi 20 perusahaan asing di bidang minyak dan gas terhadap negara ini. Apalagi keuntungan dari proses nasionalisasi ini tidak semata-mata digunakan untuk kepentingan individu ataupun golongan tertentu tetapi untuk membantu permasalahan masyarakat sipil terutama yang menengah kebawah dalam mengatasi kemiskinan mereka. Di bidang politik juga menguntungkan masyarakat pribumi dan yang miskin dengan cara mempromosikan dan mendorong proses demokrasi, kebebasan serta pembangunan kualitas sumber daya manusia. Prinsip utama yang patut dicontoh oleh negara penghasil minyak lainnya yaitu migas hanya boleh diekspor setelah kebutuhan domestik Bolivia dipenuhi, walaupun demikian industry minyak setelah nasionalisasi menyumbang 6,7 % dari GDP negara miskin di Amerika Selatan ini.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa proses nasionalisasi membuat keuntungan bagi penerimaan negara yang akhirnya berdampak pada pengurangan kemiskinan, peningkatan pelayanan kepada public dan terciptanya kebebasan serta pembangunan SDM. Proses ini juga menghindari eksploitasi perusahaan asing dan membuat rakyat Bolivia dapat menikmati hasil alam mereka.

Daftar Pustaka

Kaup, Brendt.2007, Negotiating through nature: The resistant materiality and materiality
of resistance in Bolivia’s natural gas sector, University of Wisconsin – Madison, Viewed 4 April 2011, < www.elsevier.com/locate/geoforum>

Pilla, David. ‘Bolivian Energy Takeover Concerns Trade Credit Market’, Best's Review, June, pp. 7.

Rodriguez, Fransisco.2007, Bolivian hydrocarbon nationalization affects Repsol-YPF reserves, Americas Quarterly, Viewed 4 April 2011, .

Taylor, Bertie. 2006. ‘Bolivian hydrocarbon nationalization affects Repsol-YPF reserves’, Journal of Oil & Gas Investor, June, pp. 19.

Wertheim, Peter Howard. 2007. ‘Bolivia decrees foreigners may not export products’, Oil & Gas Journal, 21 May, pp. 32.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar